Mencari

Seorang investor selalu YAKIN bahwa rejeki itu ada di pasar Modal. Tugas sejatinya adalah mencari. Keindahannya adalah dalam berusaha menemukan. Akhirnya, kepuasannya tatkala menemukan apa yang diinginkannya

Sabtu, 30 November 2013

Bedah saham, ARNA

Memenuhi permintaan seorang investor, marilah kita teliti ARNA, PT Arwana Citramulia Tbk., terima kasih saya di kirim data-data kinerja keuangan sejak tahun 2006. Namun, maaf, saya harus menggunakan data dari sumber resmi, seperti sekuritas, idx.co.id atau Reuter, atau situs resmi perusahaan yang saya teliti, agar akuntabilitas analisa saya jelas.

Surga boleh saja dibawah telapak kaki ibu, tapi Arwana ada dibawah telapak kaki anda. Arwana adalah merk keramik lantai yang sudah beredar luas dengan berbagai jenis, atau merk UNO untuk keramik jenis premium.

Arwana bukan perusahaan besar, tapi perusahaan menengah kelas dibawah 1 juta dolar AS. Tapi dalam kelasnya itu ARNA telah menyabet beberapa penghargaan internasional, khususnya dari lembaga bergengsi seperti Forbes.

Marilah kita teliti apakah Forbes tidak salah pilih. Pertama betul, bahwa Market Kapitalisasi ARNA dengan harga saat ini sekitar   6.3 Trilyun rupiah, ternyata ARNA terbesar diantara semua pemain keramik. Saingan terdekatnya adalah TOTO, 3.7, hanya hampir separo dari ARNA, kemudian KIAS, 2.5 T. Perusahaan keramik lainnya jauh dibawah ketiga perusahaan tersebut.

Salah satu pertimbangan investor adalah likuiditas sebuah saham, artinya seberapa banyak saham ini diperdagangkan di pasar. Tentu saja saham tidur yang kurang laku, tidak akan di lirik, sebab apa gunanya membeli saham bila kelak tidak ada yang membelinya. Bulan lalu saya pernah meneliti rata-rata value (rupiah)transaksi per hari dari semua pemain keramik untuk mengamatan selama 100 hari, berikut hasilnya,

ARNA, 6.257 milyar
KIAS, 1.429 milyar
MLIA, 0.581 milyar
AMFG, 0.518 milyar
TOTO, 0.059 milyar
IKAI 0.019 milyar

Jadi saham yang terlikuid adalah ARNA dan KIAS. Marilah kita amati lebih dalam kedua saham tersebut, berikut data yang saya peroleh, ARNA saya sebutkan terlebih dahulu bari KIAS

               
Harga Saham, 870; 170
Rata2 pertumbuha sales selama tiga tahun, 15.9; 16.1
EPS Triwulan terakhir, 24; 3
EPS Triwulan tahun lalu,                62; 2
Pertumbuhan EPS,  (61.29;  50.00
Price Earning Ratio (PER), 36.25;  56.67
DER, Debt Equity Ratio, 0.55; 0.1
ROE, Return on Equity, 34.02; 2.9
Gross Margin, 25.3; 12

Nah, silahkan anda memilih sendiri dari kedua saham tersebut dan tentu saja tanggung jawab anda pikul sendiri, saya sekedar menyajikan data.
Salam.



Kamis, 28 November 2013

Teliti sebelum membeli, 9 perusahaan Top Sales

9 perusahaan Top Sales

Didunia usaha “sales” atau penjualan adalah nomor wahid. Semua rencana bisnis selalu bermula dari berapa sih rencana penjualan? Setelah ditetapkan rencana penjualan barulah dihitung turunannya, berapa rencana earning (keuntungan), bagaimana strategi marketing dan beaya marketing untuk mencapai rencana penjualan tersebut.

Marilah kita teliti perusahaan-perusahaan yang pertumbuhan sales-nya luar biasa menggiurkan selama tahun 2012, 2011 dan 2010. Serta meneliti sesungguhnya yang terjadi dibalik prestasi itu.

DOID rata-rata sales 792%
 Delta Dunia Makmur TbK. Bergerak di bidang tambang batu-bara. Tahun 2013 ini bisnis batu-bara benar-benar keok, akibat China menyetop impor, kalaupun kurang kecil-kecilan mereka impor batu bara dari Vietnam. Pada penutupan kemarin harga saham DOID hanya 56 perak, hampir dibatas minimal harga selembar saham yang 50 perak. Triwulan terakhir, setiap lembar saham RUGI 17 perak, atau 30%.

RAJA 332%
 Rukun Rahardja Tbk. Bergerak di bidang Energi. Keuntungan per saham triwulan yang lalu hanya 28 dari harga saham sekitar 650, triwulan yang sama tahun sebelumnya 34, jadi turun 17%


BORN 221%
Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. Juga bergerak dibidang batu-bara, bernasib yang sama dengan para produsen batu-bara yang lain. Triwulan lalu keuntungan per saham 20, sedang triwulan yang sama tahun lalu 75, jadi turun 73%, hopo tumon turun kok sampai 73%. Harga saham penutupan kemarin, 98.

GAMA 138%
Gading Development Tbk., bergerak di bidang konstruksi. Harga saham kisaran 90, tapi keuntungan tahun 2012 adalah nol, tahun 2011 juga nol, triwulan 3 tahun 2012 lag-lagi nol. Triwulan lalu lumayan 1 (satu). Mungkin anda bisa menolong saya, dari nol ke satu naik berapa persen?

BRMS 134%
Bumi Resources Mineral Tbk., perusahaan dari grup Bakri ini bergerak di bidang investasi. Banyak orang yang salah mengira, bahwa ini juga perusahaan tambang batu bara. Harga saham 225. Triwulan yang lalu rugi 12 rupiah. Saya sulit berkomentar, karena jurus aksinya tidak terduga.

LPPF 108%
Matahari Department Store Tbk., tentu anda sudah mengenalnya, bergerak di bidang pedagang pengecer. Triwulan yang lalu setiap lembar sahamnya membukukan keuntungan 308, atau naik 43% dari sebelumnya yang 215. Tapi ada beberapa ratio yang ganjil, DER minus 3.3, Hutang tidak mungkin minus, tapi modal bisa minus. Saya bukan akuntan, jadi tidak bisa mejelaskan kepada anda. Otomatis ROE nya juga minus 16,2 Gross Marginnya juga minus 40%. Karena tidak jelas ya saham ini saya hindari saja, toch banyak saham lain yang terang benderang.

KKGI 84%
Resources Alam Indonesia Tbk., senasib dengan perusahaan batu-bara yang lain, triwulan kemarin menderita penurunan laba per saham hampir 50%, dari 90 ke 50.

Bosan? Mungkin yang ini sedikit berbeda,

ASRI 80%
 Alam Sutera Realty Tbk., mungkin satu-satunya real estate yang memiiki akses langsung ke jalan Toll. Perusahaan ini memang selama beberapa minggu mejadi top fundamental. Sehingga saya ikut-ikutan mengkoleksi sahamnya. Namun kini saya berdebar cemas, sampai tulisan ini dibuat (tgl 24/11 malam), laporan triwulan 3/2013 belum juga nongol. Apa yang disembunyikannya, padahal lebih dari 90% emiten sudah merilis laporannya. Anda punya bocoran? (hati-hati insider trading)

LPPS 76%
Lippo Securities Tbk., tidak ada yang kurang dari laporan triwulan terakhir. Keuntungan naik hampir 50%. ROE bagus sekali, too good to be true, 315. Tidak memiliki hutang. Satu-satunya yang membingungkan saya adalah pertumbuhan laba perusahaan ini tidak konsisten. Rata-rata lima tahun terakhir adalah MINUS 54%, sedang tiga tahun terakhir PLUS 76%


Nah, semoga menghibur ….

Rabu, 27 November 2013

ROTI

Saya tidak percaya bila anda tidak pernah makan roti, kecuali bila anda memang berpantang produk terigu karena alasan medis. Nah, anda harus percaya bila saya katakan bahwa 90% roti yang anda santap adalah produk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan ini diam-diam tapi pasti menguasai pasar roti di Indonesia dan kini sudah 90% pasar roti dibawah kendalinya. Masuklah ke sembarang mini market di kota-kota besar di Indonesia dan anda dengan mudah menemukan roti dengan merk “Sari Roti”, hasil produksi perusahaan ini.

Semula saat berdiri di tahun 1995, perusahaan ini hanya memiliki sebuah pabrik di Cikarang, kemudian dari hasil IPO tahun 2010 perusahaan ini mendirikan pabrik lagi di Semarang, Medan dan Cibitung. Kini perusahaan ini telah memiliki 30 production line yang memproduksi dan mensupply berbagai macam jenis roti. Siap menyajikan roti yang baru setiap pagi, hampir di seluruh pelosok Indonesia.

Pada tanggal 17 Oktober yang lalu, RUPS menyetujui pemecahan nilai nominal saham yang semula Rp. 100,- menjadi Rp. 20,- artinya setiap pemegang saham lama akan otomatis memiliki 5 saham baru dengan nilai seperlimanya. Berapa sih nilai pasar saat ini dari saham ini? Nilainya di pasar adalah Rp. 4850.- , boleh dibilang selama tiga tahun, nilai saham meroket sejak perdana 100 menjadi hampir 5000, atau 50 kali! Menurut manajemen perusahaan, tujuan pemecahan saham (stocks split) ini untuk menambah likuiditas saham, sehingga saham ROTI bisa diperdagangkan dengan nilai yang lebih murah. Anda percaya? Toch dengan perubahan jumlah saham dalam satu lot yang semula 500 saham menjadi 100 saham, nilai belanja juga lebih menurun?

Kedua peristiwa ini akan berlangsung hampir bersamaan. Jadi saham ROTI nanti akan menjadi saham PERTAMA yang menikmati splitted sekaligus penurunan jumlah satuan lot. Sebelumnya untuk membeli 1 lot ROTI sekitar 2,5 juta rupiah, nanti orang cukup investasi 100 ribu rupiah saja, ROTI akan menikmati dobble efek sampai 25 kali.

Kinerja di Triwulan tiga 2013, kinerja ROTI tidak terlalu baik, laba per saham yang tahun lalu 95, kemarin hanya 89 rupiah saja.  Menurun 6%. DER 1.3, tidak terlalu mengesankan. ROE 16.6, juga tidak terlalu menjanjikan. Gross Margin ya hanya 11.9%, memang dapat diduga beaya distribusi untuk menjamin roti tersedia di end-user dengan mutu yang tetap baik, tentu cukup besar. Dari perhitungan, sekalipun PER relatif rendah, bila saya bandingkan dengan perhitungan intrinsic value, harga sekarang masih sangat over valued. Namun, yang saya harus sebutkan, bahwa sebagian besar saham ROTI dimiliki oleh Bonlight Investments Limited (31.50%), Treasure East Investments Limited (31.50%) dan Shikishima Baking Co Ltd (8.50%), mereka tentu tidak sembarangan menginvestasikan modalnya.

Sekali lagi, jangan sekali-kali percaya dengan omongan analis apalagi yang amatir seperti saya, kalau ramalan saya selalu benar, dari dahulu saya sudah kaya raya. Disclaimer on.