Manfaatkan apa yang sudah anda ketahui, itulah saran
Peter Lynch, mantan pengelola Fidelity Magelian Fund, dari tahun 1977 sampai
1990. Saat Lynch mengambil alih perusahaan tersebut, modalnya hanya 20 juta
dolar dan tumbuh menjadi 14 milyar saat ia pensiun. Setelah pensiun Lynch
menulis dua buku, “Beating the Street” dan buku lainnya untuk para investor
individu, “One up on Wall Street”.
Mirip Buffet, Lynch mengetahui mendalam perusahaan yang
sahamnya akan dibeli. Pengetahuan karyawan perusahaan atau kompetitornya adalah
sumber informasi yang sangat penting. Lynch banyak meluangkan waktu untuk
berbicara dengan mereka. Lynch juga berbicara dengan para supplier, pelanggan,
rekan kerja bahkan dari kita sendiri.
Kita sendiri atau tetangga kita pelanggan produk
perusahaan, kita bisa melakukan riset trendnya. Misalnya ia sering makan di
Taco Bell dalam perjalanannya, ia menyukainya dan ia mengkoleksi sahamnya.
Iapun mengetahui mendalam tentang hotel La Quinta, dari kompetitornya Holiday
Inn. Ia membeli saham Apple, setelah anak-anaknya minta Komputer fanatik merk
itu. Bahkan perusahaannya kemudian memakai computer itu. Ia tahu produk-produk
super dari kebiasaan belanja keluarganya.
Ia tak habis mengerti bagaimana karyawan industry mobil
membeli saham perusahaan hiburan. Karyawan perusahaan di pabrik pesawat
menyukai saham otomotif atau karyawan hotel membeli saham perusahaan kimia.
Belajar dari Lynch, kita tentu bisa mengamati pasta gigi
yang kita pakai selama bertahun-tahun, merk mobil yang kita sukai, mini market
langganan kita, Bank dimana kita fanatik mengelola uang kita. Kita bisa
mengamati produknya, pelayanannya, pelanggannya, saingannya. Mungkin ada
informasi yang bermanfaat untuk memilih saham yang akan kita koleksi.