Saya tidak percaya bila anda tidak pernah makan roti,
kecuali bila anda memang berpantang produk terigu karena alasan medis. Nah,
anda harus percaya bila saya katakan bahwa 90% roti yang anda santap adalah
produk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan ini diam-diam tapi pasti
menguasai pasar roti di Indonesia dan kini sudah 90% pasar roti dibawah
kendalinya. Masuklah ke sembarang mini market di kota-kota besar di Indonesia
dan anda dengan mudah menemukan roti dengan merk “Sari Roti”, hasil produksi
perusahaan ini.
Semula saat berdiri di tahun 1995, perusahaan ini hanya
memiliki sebuah pabrik di Cikarang, kemudian dari hasil IPO tahun 2010
perusahaan ini mendirikan pabrik lagi di Semarang, Medan dan Cibitung. Kini
perusahaan ini telah memiliki 30 production line yang memproduksi dan mensupply
berbagai macam jenis roti. Siap menyajikan roti yang baru setiap pagi, hampir
di seluruh pelosok Indonesia.
Pada tanggal 17 Oktober yang lalu, RUPS menyetujui
pemecahan nilai nominal saham yang semula Rp. 100,- menjadi Rp. 20,- artinya
setiap pemegang saham lama akan otomatis memiliki 5 saham baru dengan nilai
seperlimanya. Berapa sih nilai pasar saat ini dari saham ini? Nilainya di pasar
adalah Rp. 4850.- , boleh dibilang selama tiga tahun, nilai saham meroket sejak
perdana 100 menjadi hampir 5000, atau 50 kali! Menurut manajemen perusahaan,
tujuan pemecahan saham (stocks split) ini untuk menambah likuiditas saham,
sehingga saham ROTI bisa diperdagangkan dengan nilai yang lebih murah. Anda
percaya? Toch dengan perubahan jumlah saham dalam satu lot yang semula 500
saham menjadi 100 saham, nilai belanja juga lebih menurun?
Kedua peristiwa ini akan berlangsung hampir bersamaan.
Jadi saham ROTI nanti akan menjadi saham PERTAMA yang menikmati splitted sekaligus
penurunan jumlah satuan lot. Sebelumnya untuk membeli 1 lot ROTI sekitar 2,5
juta rupiah, nanti orang cukup investasi 100 ribu rupiah saja, ROTI akan
menikmati dobble efek sampai 25 kali.
Kinerja di Triwulan tiga 2013, kinerja ROTI tidak terlalu
baik, laba per saham yang tahun lalu 95, kemarin hanya 89 rupiah saja. Menurun 6%. DER 1.3, tidak terlalu
mengesankan. ROE 16.6, juga tidak terlalu menjanjikan. Gross Margin ya hanya
11.9%, memang dapat diduga beaya distribusi untuk menjamin roti tersedia di end-user
dengan mutu yang tetap baik, tentu cukup besar. Dari perhitungan, sekalipun PER
relatif rendah, bila saya bandingkan dengan perhitungan intrinsic value, harga
sekarang masih sangat over valued. Namun, yang saya harus sebutkan, bahwa
sebagian besar saham ROTI dimiliki oleh Bonlight Investments Limited (31.50%),
Treasure East Investments Limited (31.50%) dan Shikishima Baking Co Ltd
(8.50%), mereka tentu tidak sembarangan menginvestasikan modalnya.
Sekali lagi, jangan sekali-kali percaya dengan omongan
analis apalagi yang amatir seperti saya, kalau ramalan saya selalu benar, dari
dahulu saya sudah kaya raya. Disclaimer on.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar