Banyak cara untuk mengukur apakah sebuah saham itu murah?
Salah satu yang jarang dipakai orang adalah mengukur besaran PBV (Price to Book
Value Ratio). Book Value adalah nilai buku dari asset perusahaan tersebut. Jadi andaikata
(andaikata lho!) perusahaan itu bangkrut, nilai yang tersisa buat para
stake-holdersnya berapa? Setelah dikurangi oleh semua hutang-hutangnya, apakah
masih tersisa buat pemegang saham?
Jadi jelas makin kecil nilai PBV, relatif nilai saham
perusahaan tersebut makin murah. Sebaliknya makin tinggi nilai PBV-nya makin
mahal sahamnya.
Namun ada yang berkilah bahwa book value tidak menghitung
asset intangible (yang tidak nyata), misalnya brand name, good-will dll. TELKOM
misalnya tentu ada nilai intangible yang tersimpan dalam umur perusahaan yang
sudah ratusan tahun itu.
Investor tentu tidak memilih saham hanya dengan melihat
PBV-nya saja toch?
Perusahaan mana yang PBVnya kecil? Berikut daftar
beberapa saham yang nilai PBVnya kecil (berdasarkan harga penutupan 26/05),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar