Dari hampir semua text-book Fundamental Analysis
disebutkan bahwa Dividend Yield adalah salah satu parameter penting yang
berbobot tinggi dalam menilai sebuah saham. Bisa dimengerti, karena salah satu
tujuan investasi adalah mendapatkan deviden. Seberapa besar modal untuk membeli
saham ini mendapatkan return berupa deviden, ditunjukan dengan ratio Dividend
Yield.
Dividend Yield ini memang salah satu parameter yang
mendongkrak demand atas saham tersebut dan ini tampak nyata terutama pada
hari-hari menjelang cum, atau hari batas kepemilikan saham yang memberikan hak
atas deviden. Deviden yang jumlahnya kecil, hanya sebagai pemanis bibir, tidak
terlalu menarik perhatian investor. Sebaliknya bila Dividend Yield besar, pasar
disekitar hari Cum ramai saham diperjual belikan investor.
Bila sebuah perusahaan menghasilkan profit, ada
batas-batas kewajiban membagi keuntungannya kepada pemagang saham disamping
untuk pengembangan perusahaan. Besarnya bagian keuntungan untuk pemegang saham
ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Deviden yang berupa cash (ada juga
yang bukan cash) jumlahnya tetap, sehingga pemegang saham sudah bisa menghitung
seberapa besar cash yang akan diperolehnya saat pembagian nanti.
Dari beberapa perusahaan yang belum lama ini bagi-bagi
dividend berikut beberapa contoh Dividend Yield (posisi harga 5 Mei 2013),
yakni presentase antara harga saham dengan jumlah deviden yang akan dibayar
dibandingkan dengan harga saham
BBNI 2.14
BBRI 2.53
BBTN 2.87
BJBR 5.75
BMRI 2.03
KAEF 0.59
Pemilik modal bukan orang yang bodoh, perusahaan yang
pelit membagi deviden, akan dihukum oleh para pemodal.
Delamat berburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar