O’Neil mashur dengan teori, CAN SLIM nya. Akronimnya
sudah menunjukan bahwa perusahaan yang mampu lari cepat yang dipilihnya. Hampir
semua akronim itu menyiratkan perusahaan yang sedang lari. Current Quartelly
Earning, Annual Earning, New something yang sedang accelerating. Supply harus
lebih kecil dari demand, Leader in an industry, Market direction upward, bahkan
institutional ownership juga meskipun harus ada tapi harus ramping. Pemilik
saham institusi yang terlalu banyak, seakan-akan lemak yang harus dibuang agar
SLIM. Bukankah itu semua menunjukan bahwa ia hanya memilih saham yang sedang
lari cepat?
William O’Neil adalah seorang Master yang sukses. Usia 30
sudah duduk di NYSE. Iapun pendiri Business Daily, saingan The Wall Street
Journal. Iapun menulis buku yang terkenal “How to Make Money to Stocks”.
O’Neil adalah type Growth Investor sejati, yang sering
kali mengabaikan valuation. Buat apa membeli saham dengan melihat P/E nya?
Menurutnya, P/E yang rendah tentu ada alasannya. Itu sebabnya ia tidak menyukai
averaging down (membeli lagi saham yang harganya sedang menurun, agar
mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah).
Portofolio harus ketat dijaga, buang saham yang lambat,
hanya saham yang lari yang dikoleksi. Ibaratnya,bulan Januari buat apa
berdagang lagi terompet? Terompet hanya laris sebelum tahun baru. Benar juga
ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar