Mencari

Seorang investor selalu YAKIN bahwa rejeki itu ada di pasar Modal. Tugas sejatinya adalah mencari. Keindahannya adalah dalam berusaha menemukan. Akhirnya, kepuasannya tatkala menemukan apa yang diinginkannya
Tampilkan postingan dengan label unvr. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label unvr. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 September 2013

ROE 30

CEO mana yang tidak senang bila perusahaan yang dia pimpin Untungnya begitu gede sampai ROE-nya diatas 30 ? ROE atau return on Equity, adalah angka yang menunjukan berapa persen modal yang di gontorkan ke perusahaan menghasilkan rupiah kembali dalam satu tahun?

ROE diatas 30 adalah fantastis, dan menurut laporan keuangan triwulan yang lalu daftar perusahaan yang sahamnya LIKUID yang ROEnya diatas 30 adalah (angka di belakangnya adalah ROE),

ARNA/40.8
BSDE/33.3
KKGI/30.5
LPLI/68.4
MAIN/44.1
MDLN/39.6
PWON/37.6
RALS/73
SAME/31.2
SMRA/31
SSIA/37.5
TOTL/30.2 dan …
UNVR/133.1

Sekali lagi,daftar diatas bukan rekomendasi untuk BUY, karena untuk beli saham dipelukan banyak perhitungan lain yang cukup teliti.Disclaimer on.


Salam.

Minggu, 26 Mei 2013

ROE



Return on Equity adalah pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan dari setiap rupiah yang ditanamkan oleh investor. Angka ROE mencerminkan seberapa efektif investasi dari pemegang saham dikelola oleh perusahaan. Bagi saya 15% sudah cukup baik, tentu saja makin tinggi makin bagus.

Cara menghitung ROE adalah dengan membagi laba dengan equity, atau modal, atau selisih antara total asset dan total liability (hutang)

Berdasarkan laporan triwulan 1/2013, dari emitten anggota bursa ada dua saham likuid, yang sering muncul di daftar Fundamen Top40,  yang angka ROE nya betul-betul kinclong, 

 


Bagi para analis fundamental, ROE ini menjadi salah satu pertimbangan, namun tentu bukan satu-satunya pertimbangan. Disclaimer on.

Kamis, 16 Mei 2013

Saham Jangkar 12 Mei

Saham Jangkar adalah 12 saham yang menduduki urutan terakhir dalam daftar Fundamen Top40, berikut kutipannya



Laporan Q1/2013 sudah banyak yang terbit, terjadi pergeseran
saham-saham jangkar dari Fundamen Top40. 

Beberapa saham nampak mengalami pertumbuhan negatif dari profitnya dibandingkan dengan triwulan 1 tahun 2012, toch mereka masih berhak menempati daftar Fundamen Top40

Daftar tersebut berdasarkan analisa fundamental terhadap laporan keuangan terakhir. Keputusan investasi tetap ditangan anda.

Happy investing







Kamis, 10 Januari 2013

Sang Kolektor



Mas Hary teman saya meminta tolong untuk menjualkan sejumlah lembaran saham UNVR dan saham GDYR warisan almarhum ayahnya. Saham-saham tersebut tidak sampai satu lot dan menurut nilaikan sekarang sekitar empat juta rupiah lebih sedikit. Tentu saja dia kecewa berat, dia berpikir warisan yang berharga dan sangat di jaga dengan baik ini nilainya sampai puluhan juta rupiah. Namun kemudian saya menghibur,

-          Pak itu nilai sekarang, tapi mungkin saja saham UNVR itu sudah mengalami beberapa kali splitted sejak tahun tujuh puluhan. Baiknya ditanyakan ke sekuritas.

Saya kemudian menjelaskan prinsip split-out saham menjadi beberapa saham. Harapannya kembali mencuat dan saya bawa ke Securitas dimana saya menjadi membernya. Tahukah anda, berapa nilai beberapa lembar saham UNVR itu sekarang ? Lebih dari 160 juta rupiah !!

Sahabat saya itu memang memang mendapatkan harta warisan yang lumayan besar. Kolektor saham memang bisa saja beruntung bila sahamnya seperti UNVR yang sangat stabil pertumbuhannya. Namun menurut Michael Turner, kebiasaan mengkoleksi saham adalah salah satu kebiasaan buruk yang paling banyak menghinggapi para investor, sekalipun sangat dianjurkan oleh ribuan konsultan investasi. Para konsultan itu menyebutkan strategi yang cerdik. Dulu memang mungkin strategy semacam itu bisa berhasil, tapi kini, Turner menyarankan kebiasaan “buy and hold” itu suatu kebiasaan yang harus dihindari jauh-jauh.

Kebiasaan mengkoleksi barang kesayangan sih tidak salah. Ada orang senang mengkoleksi barang antik, kemanapun selalu berburu barang aneh, sampai dari pasar loak Triwindu Solo hanya untuk mengejar sebuah wajan besi dari jaman Jepang. Ada juga ibu-ibu yang mengkoleksi peralatan masak, walaupun tidak pernah dipakainya. Saya punya koleksi kartu telepon yang masih berisi pulsa, tapi sekarang mau diapakan?

Tujuan bertrading saham adalah meningkatkan modal kita. Kita adalah investor bukan kolekstor. Bila kita hanya mengkoleksi saham, maka kita tidak memiliki pegangan kapan untuk menjual. Suatu sistem trading yang tidak memiliki formula untuk kapan menjual, bukanlah sistem yang lengkap. Sistem yang lengkap adalah yang memiliki WHAT dan WHEN dari setiap saham. Mungkin saja memang mengincar deviden? Tapi berapa persen deviden yang akan dibagikan, bukan dalam kendali kita sebagai investor kecil.

Sadhono Hadi