Hukum biaya berlaku dimana-mana. Untuk mendapatkan hasil
yang sama, kita selalu mencari biaya yang paling murah. Setiap trader pemula
selalu menanyakan berapa biaya setiap transaksi, kadang-kadang mereka lupa
bahwa banyak factor lain dari sekedar biaya transaksi yang murah.
Melakukan analisa fundamental juga perlu biaya. Untuk
mendapatkan laporan keuangan dari emiten memang gratis dan bisa kita peroleh
dari website yang bersangkutan. Tapi bila dalam sehari kita melakukan belasan
kali masuk website emiten, betapa repotnya trading kita. Untuk membandingkan
parameter-parameter dari sebuah sector atau industri, PER-nya, earning
growth-nya, DER nya kita perlu sebuah tools yang praktis. Bayangkan, sector
property di JSX jumlahnya puluhan. Perusahaan tambang Batu Bara jumlahnya
belasan. Adakah situs yang menyediakan data siap pakai? Mungkin Kita perlu
berlangganan situs yang berbayar, agar waktu kita tidak terbuang banyak hanya
untuk mencari data. Padahal dalam trading kita memerlukan gerak cepat karena pergerakan
harga sangat dinamis.
Bila anda sedang jatuh cinta pada sebuah saham, maka
lakukanlah deep analysis saham tersebut. Untuk meneliti sebuah emitten, kita
perlu memeriksa secara comprehensive bagaimana sosok perusahaan tersebut.
Bagaimana proyeksi sales kedepan. Bagaimana rencana Capital-Expenditure-nya.
Bagaimana rencana mendapatkan tambahan modal untuk perluasan usaha. Namun kita
bukan Warren Buffet dengan Berkshire Hathaway-nya yang memiliki dana hampir
tidak terbatas untuk menggali informasi calon perusahaan yang akan dia beli
sahamnya. Kita juga bukan institusi Dana Pensiun yang memang memiliki anggaran
biaya exploration seperti itu. Celakanya, sudah mengeluarkan begitu banyak
waktu dan biaya untuk mendapatkan informasi, hasilnya perusahaan tersebut tidak
feasible untuk dibeli. Wah, kojur, kata orang Jogya.
Nah mungkin Fundamen Top40 bisa membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar