Mencari

Seorang investor selalu YAKIN bahwa rejeki itu ada di pasar Modal. Tugas sejatinya adalah mencari. Keindahannya adalah dalam berusaha menemukan. Akhirnya, kepuasannya tatkala menemukan apa yang diinginkannya

Sabtu, 08 Juni 2013

Saham Terlaris




Pasti akan banyak pendapat mengenai definisi terlaris. Terlaris karena banyak diperjual belikan? Terlaris karena jumlah transaksinya terbesar? Apakah 1000 buah transaksi mobil Toyota Avanza lebih laris dibandingkan dengan transaksi 100 Toyota Lexus yang nilai transaksinya lebih tinggi?  Ungkapan “laris” memang masih bisa diperdebatkan.

Sebagai analis saham, ijinkanlah saya membuat definisi sendiri, tentang dagangan yang laris, yakni dagangan yang modalnya sedikit tapi banyak diperjual belikan.  Bila diterapkan dalam saham, saham terlaris adalah saham yang  tertinggi ratio antara rata-rata nilai perdagangan harian dengan market capitalizationnya. Rata-rata nilai transaksi harian diamati dalam 200 hari, sedang market capitalization diukur pada saat harga terakhir. Agak panjang ya definisinya, tapi itulah yang mungkin saya bisa uraikan.

Namun untuk memudahkan perhitungan dan pemahaman, pemakaian ratio saya balik, yaitu market capitalization dibagi dengan transaksi harian. Sehingga ratio yang terkecil-lah yang terlaris. Untuk mudahnya saya berikan contoh PT Ciputra Property Tbk. (CTRP) dengan ratio 46 adalah saham yang terlaris, hanya dalam 46 HARI saja seluruh market capitalisasinya habis diperjual belikan ! Bandingkan dengan Bank Niaga (BNGA) yang memerlukan waktu lebih dari 100 tahun. Maaf kalau logika ini tidak berkenan.

Yang saya tidak habis mengerti, ternyata larisnya saham tidak berkaitan dengan prestasi fundamentalnya, beberapa saham bahkan sangat amburadul nilai fundamentalnya. Nah, menurut pengamatan saya, 20 urutan  saham yang terlaris adalah sbb.:

CTRP, 46
LCGP, 52
IATA, 56
MDRN, 59
TMPI, 60
SPMA, 68
UNSP, 72
PTRO, 84
TAXI, 89
TRAM, 90
BJTM, 92
PNLF, 114
BKSL, 125
CTRS, 142
ENRG, 149
GIAA, 155
BABP, 155
DOID, 156
DGIK, 171

Daftar diatas bukan rekomendasi lho. Disclaimer on.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar